Tak terasa sudah lama kisahmu
Tetapi, terngiang selalu
Perjuangan yang kau berikan kala itu
terus menyeru dan memburu langkahku
Harapanku,
di pagi sayup ini
Cukup sederhana
Bumi Pertiwi jadilah tanah yang suci
Bukan tanah yang penuh dusta
Retorika terkadang membuatku gerah
Bumi Pertiwipun sudah jengah
Tapi, para borjuis tetap sumringah
Tak peduli buminya telah berdarah
Ya Allah,
Berikan kekuatan pada hamba-Mu tuk kembalikan bumi menjadi suci
Jika tak banyak yang mengerti
Ku tak peduli
Cukup satu tapi memberi perubahan yang pasti
Seperti dulu,
Engkau berikan Kartini pada Bumi Pertiwi
Kartini,
Kau tetap perempuan sejati
Di kala kaummu tertindas dan tak berarti
Niatmu yang tiada dusta
Berikan semangat juang generasi Bumi Pertiwi tercinta
Nyata dan tetap mengalir walau kau tiada
Blitar, 21 April 2020
Disbudpar Kota Blitar, Stakeholder, Batik Mawar Putih Kita tidak asing lagi dengan kosakata ekonomi kreatif dan pelestarian budaya. Tingkatan pemerintah daerah mendorong program tersebut. Bagaimana tidak? Fasilitas berbagai agenda kebudayaan telah ada di Kota Blitar. Apalagi menjelang bulan pertengahan hingga akhir tahun, selalu disemarakkan dengan festival. Kali ini Zulfa Ilma Nuriana hadir bersama Ikla Harmoa dalam sarasehan stakeholder yang diselenggarakan oleh Disbudpar Kota Blitar. Mereka sebagai perwakilan Forum Lingkar Pena Blitar. Keseruan mengikuti agenda ini terwujud dalam sesi tanya jawab yang diawali dengan promosi company. Selain itu, usai agenda pun bisa berbincang dengan narasumber maupun yang lain. Agenda ini lebih hidup karena ada sesi belajar. Sesi belajar atau umumnya dikatakan seminar ini bertajuk Strategi Industri Kreatif Lokal Menembus Pasar Global. Pematerinya ialah sepasang suami istri bernama Yogi Rosdianta dan Santika Mawar dari Batik Mawar Putih. Materi yan
Komentar
Posting Komentar