Langsung ke konten utama

Penelitian Kecil

KEPEKAAN MAHASISWA IAIN TULUNGAGUNG TERHADAP KEBERSIHAN DI
LINGKUNGAN KAMPUS
Zulfa Ilma Nuriana: Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah/Psikologi Islam/IAIN
Tulungagung
Jl. Mayor Sujadi Timur No. 46 Tulungagung, Indonesia, 66221
Email: nuriana633@gmail.com

Abstrak
Berangkat dari keresehan terhadap lingkungan kampus yang tidak dianggap penting, pada bulan Nopember 2019, peneliti melakukan observasi lapangan. Hasil dari observasi tersebut menunjukkan kurangnya kepekaan Mahasiswa IAIN Tulungagung terhadap kebersihan di lingkungan kampus. Metode untuk mendalami tingkat kepekaan ini yakni observasi lapangan, wawancara, dan metode kualitatif. Tujuan tulisan ini yakni untuk membuka mata para Mahasiswa yang masih tidak peduli dengan lingkungan dan keimanannya. Tulisan ini memaparkan hasil dari observasi lapangan yang membahas tentang kepekaan Mahasiswa IAIN Tulungagung terhadap lingkungan kampus, serta mengaitkan sikap Mahasiswa dengan keimanannya.
Kata kunci: kepekaan, mahasiswa, kebersihan, lingkungan, kampus.
Abstract
Departing from unrest in the campus environment that was not considered important, in November 2019, researchers conducted field observations. The results of these observations indicate the lack of sensitivity of Tulungagung IAIN students to cleanliness in the campus environment. The methods to explore this level of sensitivity are field observations, interviews, and qualitative methods. The purpose of this paper is to open the eyes of students who still do not care about the environment and their faith. This paper presents the results of field observations that discuss the sensitivity of IAIN Tulungagung Students to the campus environment, as well as linking the students' attitudes to their faith.
Keywords: sensitivity, students, cleanliness, environment, campus.

Pendahuluan
Kebersihan sebagian dari iman. Pernyataan tersebut sesuai dengan HR. Al-Tirmidzi yang berbunyi annadhofatu minal iman. Sudah sangatlah jelas bahwa kebersihan itu begitu penting bagi diri seseorang dan itupun bagian dari iman.

Namun, pada kenyataannya masih banyak orang utamanya Mahasiwa yang mengabaikan hal tersebut. Mahasiswa banyak yang tahu hadits tentang kebersihan tersebut. Tapi, tetap sajalah apa yang mereka ketahui masih belum bisa diaplikasikan dalam bentuk nyata.

Walaupun tidak terdapat program adiwiyata di sebuah lingkungan, seharusnya kita sebagai makhluk yang beriman sadar diri terhadap lingkungan. Sebuah lingkungan yang bersih akan
mempengaruhi proses berpikir kita pula. Tidak ada alasan untuk tidak melakukan.

Oleh karena itu, peneliti mengambil judul "Kepekaan Mahasiswa IAIN Tulungagung terhadap Lingkungan Kampus". Sebuah tindakan tidak perlu menggapai jauh. Tetapi lakukan tindakan kecil yang ada di dekat kita sendiri seperti menjaga lingkungan.

Metode Penelitian
Metode penelitian adalah prosedur sistematik yang disepakati oleh suatu komunitas ilmiah untuk mengungkap suatu gejala yang menjadi objek penelitian suatu bidang keilmuan. Tujuan metode penelitian adalah mengungkap kebenaran atau kesimpulan tentang suatu objek yang kemudian dapat digunakan sebagai dasar untuk membentuk teori. Dengan menggunakan metode penelitian juga akan memudahkan dalam melakukan penelitian. Baik menggunakan metode kuantitatif maupun metode kualitatif.

Metode yang digunakan dalam meneliti yakni observasi lapangan, wawancara, dan metode kualitatif. Observasi lapangan yakni meneliti objek dengan melihat langsung perilaku dalam setting alamiah. Wawancara adalah memberikan pertanyaan kepada objek kemudian setiap jawaban dicatat. Metode kualitatif yakni metode penelitian yang memiliki karakteristik berupa analisis naratif terhadap informasi-informasi yang dikumpulkan dalam proses pengumpulan data. Karakteristik metode kualitatif lain yakni bersifat kontekstual, refleksif, dinamis, dan luwes. Metode kualitatif mencakup observasi dan wawancara. Jadi, observasi dan wawancara menjadi bagian dari metode kualitatif.

Hasil Penelitian
Penelitian dimulai sejak tanggal 27 hingga 28 Nopember 2019. Bertempat di lingkungan kampus IAIN Tulungagung. Objek penelitian yakni Mahasiswa IAIN Tulungagung.

Penelitian hari pertama pada tanggal 27 Nopember 2019 peneliti melakukan observasi. Peneliti mendapati Mahasiswa yang tidak peka terhadap kebersihan di lingkungan kampus IAIN Tulungagung tepatnya di selatan gedung Arief Mustqiem. Mahasiswa yang berjalan sebelum peneliti hanya melihat sampah botol minuman dan tidak mengambilnya. Ada lebih dari dua Mahasiswa. Sehingga ketika peneliti tahu keadaan itu ia langsung mengambil sampah yang
berupa bekas botol minuman.

Penelitian hari kedua ada tanggal 28 Nopember 2019 dengan bentuk wawancara dan observasi. Kedua cara tersebut dilakukan di waktu yang berbeda. Wawancara dilakukan peneliti di sebuah ruangan dengan responden laki-laki maupun perempuan. Mahasiwa A dan B (perempuan) memiliki alasan untuk tidak mengambil sampah didekatnya dikarenakan terburu-buru dan tidak ada kepekaan untuk mengambil sampah. Dapat diketahui bahwa ia tidak ada niat untuk mengambil sampah di dekatnya. Berbeda dengan Mahasiswa B dan C (laki-laki) memiliki niat untuk mengambil sampah, namun tidak jadi diambil karena lingkungan ramai. Jika sendiri ia akan mengambilnya. Mahasiswa C berpendapat bahwa rasa memilikilah yang mendorong dirinya untuk menjaga lingkungan tetap bersih. Dari responden yang imbang antara laki-laki dan perempuan menyatakan bahwa kepekaan Mahasiswa IAIN Tulungagung terhadap kebersihan lingkungan kampus lebih besar laki-laki.

Wawancara ini juga mengaitkan hadits tentang kebersihan dengan kepekaan Mahasiswa terhadap kebersihan lingkungan kampus. Semua Mahasiswa telah memahami HR. Al-Tirmidzi tentang kebersihan. Namun, fakta yang ada mereka tidak menjaga kebersihan lingkungan.
Wilayah parkiran motor barat Gedung Arief Mustaqiem

Jalan wilayah Gedung Leter L

Kemudian dilanjutkan dengan observasi. Observasi dilaksanakan mulai jam 3 sore hingga setengah 4 sore. Jam 15:10-15:25 mendapatkan hasil bahwa botol yang sengaja dijatuhkan peneliti di parkiran dekat gedung Arief Mustaqiem baik Mahasiswa perempuan maupun laki-laki tidak memungutnya, lebih tepatnya diabaikan. Di lokasi yang berbeda yakni di parkiran gedung leter L yang sangat ramai, peneliti mendapat hasil bahwa di tempat yang ramai tidak ada respon yang positif. Ketika sepi pun tidak ada yang mengambil sampah berupa botol. Padahal botol itu termasuk sampah yang berukuran sedang dan tidak enak dipandang mata.

Diskusi
Peneliti mengambil penelitian ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yakni penelitian Fisher yang menjelaskan tentang basic qualities yang efektif dalam situasi helping relationship. Sebuah penelitian untuk melihat kepekaan seseorang dengan orang lainnya. Penelitian yang hampir sama yakni dilakukan oleh Latane dan Rodin pada tahun 1969 (dalam Middlebrook, 1974) yang mengatakan bahwa orang itu cenderung untuk menolong orang lain bila ia sedang sendirian. Penelitian ini tentang kepekaan manusia dengan manusia lain dalam hal menolong.

Sedangkan, penelitian yang peneliti lakukan yakni manusia dengan benda dan alam. Dimana botol sebagai objek untuk mengetahui kepekaan Mahasiswa terhadap kebersihan lingkungan. Ternyata Mahasiswa IAIN Tulungagung memiliki tingkat kepekaan terhadap kebersihan di lingkungan kampus yang sangat rendah. Jika dikaitkan dengan keimanannya tentu sangat diragukan karena banyak yang memahami hadits tentang kebersihan tetapi tidak ada respon terhadap sampah yang ada di dekatnya.

Kesimpulan
Kepekaan Mahasiswa IAIN Tulungagung terhadap kebersihan di lingkungan kampus sangatlah rendah. Serta, keimanannya diragukan. Sikap dan hati yang tidak selaras serta dorongan lingkungan yang negatif akan berdampak negatif pula. Jadi, haruslah Mahasiswa IAIN Tulungagung merasa memiliki sebuah tempat yang digunakan untuk menuntut ilmu. Supaya tingkat kepedulian dan kepekaan terhadap lingkungan kampus meningkat.

Keterbatasan dan saran
Keterbatasan dalam penelitian dan penulisan hasil penelitian yakni tidak adanya laptop. Sehingga menghambat penulisan. Dalam melakukan penelitian ini harus lebih banyak responden lagi. Selain itu, lokasi yang digunakan harus lebih bervariasi pula. Tidak hanya dua atau tiga tempat. Serta, waktu yang digunakan untuk penelitian harus lebih lama.

Daftar Pustaka
Hanurawan, Fattah. (2016). Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sejati, Sugeng. (2012). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Teras.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ekonomi Kreatif, Lestarikan Budaya

Disbudpar Kota Blitar, Stakeholder, Batik Mawar Putih  Kita tidak asing lagi dengan kosakata ekonomi kreatif dan pelestarian budaya. Tingkatan pemerintah daerah mendorong program tersebut. Bagaimana tidak? Fasilitas berbagai agenda kebudayaan telah ada di Kota Blitar. Apalagi menjelang bulan pertengahan hingga akhir tahun, selalu disemarakkan dengan festival. Kali ini Zulfa Ilma Nuriana hadir bersama Ikla Harmoa dalam sarasehan stakeholder yang diselenggarakan oleh Disbudpar Kota Blitar. Mereka sebagai perwakilan Forum Lingkar Pena Blitar. Keseruan mengikuti agenda ini terwujud dalam sesi tanya jawab yang diawali dengan promosi company. Selain itu, usai agenda pun bisa berbincang dengan narasumber maupun yang lain. Agenda ini lebih hidup karena ada sesi belajar.  Sesi belajar atau umumnya dikatakan seminar ini bertajuk Strategi Industri Kreatif Lokal Menembus Pasar Global. Pematerinya ialah sepasang suami istri bernama Yogi Rosdianta dan Santika Mawar dari Batik Mawar Putih. Materi yan

Kereta Lagi, Kereta Terus

Pengambilan Foto di jalan Sultan Ahmed, Istanbul  Perjalanan pada Januari 2020 lalu begitu berkesan. Karena banyak hal yang dapat Zulfa eksplor di Türkiye, khususnya daerah Istanbul. Berbekal jiwa nekad dan ridho orang tua, Zulfa memberanikan diri untuk mengikuti agenda Konferensi Tingkat Tinggi. Bonusnya ia bisa extend 6 hari di Istanbul. Enaknya di kota ini kita kemana-mana dengan kereta. Ada kereta di jalan raya dan bawah tanah. Pemanfaatannya juga gampang yang penting punya saldo di Istanbul Card. Cukup padat transportasi umum dan pribadi. Karena selama di sini, Zulfa selalu menjumpai kendaraan. Tapi itu ada di jalan raya.  Jalan-jalan kecil hanya ada kendaraan pribadi. Bedanya budaya antri di Istanbul dan Blitar itu begitu kontras. Ketika Zulfa antri, ia hanya melihat sedikit tempat duduk untuk menunggu. Cukup kaget juga, ternyata lebih banyak antri berdiri dan tinggal masuk daripada duduk di kursi tunggu. Kala itu ia sempat berpikir, "Gercep amat orang-orang masuk ke kereta

Perburuan Tiket Konferensi di Türkiye

Zulfa Ilma Nuriana dalam Koran Jawa Pos tahun 2020 Tiket pesawat yang bikin jantung up and down . Belinya aja tiga hari sebelum tanggal keberangkatan. Hubungin banyak orang di tengah malam. Gak tahu gimana proses belinya. Jalan kepepet kulalui yakni beli pada agen tiket. Awalnya dapat tiket yang perlu transit. Tapi tiket tersebut terdahului oleh yang lain, aku pun dicarikan lagi. Syukur sekali aku justru dapat tiket yang pulang pergi tanpa transit dengan maskapai Turkish Airlines.  Perjalanannya pun juga tak singkat. Hampir 12 jam di dalam pesawat Turkish Airlines. Namun tak melelahkan karena fasilitasnya begitu baik. Kunikmati dengan mendengar murotal, lagu, mengamati langit, tidur, makan, ibadah, dan menonton film pada monitor atau TV kecil. Mau menyicil penelitian, tapi tak bisa karena melihat layar laptop bikin pusing. Sempat terjadi turbulence yang cukup lama. Alhamdulillah tidak begitu terasa guncangannya meski panik juga di awal.  Perjalanan menuju konferensi Istanbul Youth Sum