Disbudpar Kota Blitar, Stakeholder, Batik Mawar Putih
Kita tidak asing lagi dengan kosakata ekonomi kreatif dan pelestarian budaya. Tingkatan pemerintah daerah mendorong program tersebut. Bagaimana tidak? Fasilitas berbagai agenda kebudayaan telah ada di Kota Blitar.
Apalagi menjelang bulan pertengahan hingga akhir tahun, selalu disemarakkan dengan festival. Kali ini Zulfa Ilma Nuriana hadir bersama Ikla Harmoa dalam sarasehan stakeholder yang diselenggarakan oleh Disbudpar Kota Blitar. Mereka sebagai perwakilan Forum Lingkar Pena Blitar.
Keseruan mengikuti agenda ini terwujud dalam sesi tanya jawab yang diawali dengan promosi company. Selain itu, usai agenda pun bisa berbincang dengan narasumber maupun yang lain. Agenda ini lebih hidup karena ada sesi belajar.
Sesi belajar atau umumnya dikatakan seminar ini bertajuk Strategi Industri Kreatif Lokal Menembus Pasar Global. Pematerinya ialah sepasang suami istri bernama Yogi Rosdianta dan Santika Mawar dari Batik Mawar Putih. Materi yang sangat daging. Karena setiap bagian materi selalu berkaitan dan tidak hanya tentang penjualan tetapi juga value atau nilai dari sebuah produk dalam bersaing di kancah global.
Bagusnya lagi disampaikan dengan diberikan contoh. Karena produk mereka sendiri menggunakan strategi yang mereka sampaikan. Lebih bernilai lagi produk Batik Mawar Putih ini karena memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan dalam maupun luar negeri. Pihaknya tidak begitu memburu jumlah pelanggan melainkan keberlanjutan dari sebuah hubungan dan kualitas produk.
Zulfa begitu tertarik untuk mendokumentasikan proses berkembangnya Batik Mawar Putih. Alhamdulillah, ia berkesempatan untuk meluaskan jejaring dengan mendapat kontak pihak Batik Mawar Putih. Desember 2023 lalu ia pun menindaklanjuti. Zulfa pun merasakan bagaimana pelayanan terbaik dari Batik Mawar Putih. Harapannya produk lokal ini bisa terus didukung dari berbagai pihak. Oh ya, produk ini sudah tidak asing lagi baik di Kota Blitar maupun Kabupaten Blitar.
Komentar
Posting Komentar