Zulfa Ilma Nuriana dalam Koran Jawa Pos tahun 2020
Perjalanannya pun juga tak singkat. Hampir 12 jam di dalam pesawat Turkish Airlines. Namun tak melelahkan karena fasilitasnya begitu baik. Kunikmati dengan mendengar murotal, lagu, mengamati langit, tidur, makan, ibadah, dan menonton film pada monitor atau TV kecil. Mau menyicil penelitian, tapi tak bisa karena melihat layar laptop bikin pusing. Sempat terjadi turbulence yang cukup lama. Alhamdulillah tidak begitu terasa guncangannya meski panik juga di awal.
Perjalanan menuju konferensi Istanbul Youth Summit yang penuh lika-liku. Modalnya tekad, nekat, dan restu orang tua. Mulanya sih juga gak dapat restu, tapi aku tetap mencoba berbagai cara untuk meluluhkan hati beliau. Tampak memang begitu berat melepas anak satu-satunya ke luar negeri untuk beberapa hari. Walau tak lama, aku sadar betul itu sulit beliau terima.
Maka dari itu, aku terus bertekad untuk bisa memberikan yang terbaik dari setiap prosesnya. Sepulang dari kegiatan ini pun tak terlepas dari hambatan. Tapi aku yakin bisa melaluinya. Banyak manfaat yang didapat, banyak pula anggapan negatif. Semua teramu sangat baik. Diri terus bertumbuh semakin kuat dan tak mudah menyerah.
Komentar
Posting Komentar