Ada waktu yang beranjak semu
Tiada rasa palsu tentang dirimu
Jalan-jalan tertutup palang pintu
Tetapi, luka yang kau beri tak kan tandingi syukurku
Jika kau menangis aku pun lebih teriris
Mulutku terbungkam
Bukan berarti ku tak peduli
Tapi, tak mampu tuk berucap berkali-kali
Cukup hati yang saling mengerti
Tak perlu banyak berucap janji
Maaf, jika kau tak mampu memahamiku
Ku tak memaksa akan hal itu
Percayalah,
Ibu, kutitipkan doa di setiap sujudku
Bapak pun peduli akan rasamu
Maaf ku tak mampu jaga hatimu
Semoga waktu meluluhkan jiwamu
Tuk mendengar lirih suara hatiku
Sekejap tanpa kata ini cukup menyiksaku
Palang pintu hatimu pasti kan terbuka kembali, untuk kami yang selalu menanti
Blitar, 13 Mei 2020
Tiada rasa palsu tentang dirimu
Jalan-jalan tertutup palang pintu
Tetapi, luka yang kau beri tak kan tandingi syukurku
Jika kau menangis aku pun lebih teriris
Mulutku terbungkam
Bukan berarti ku tak peduli
Tapi, tak mampu tuk berucap berkali-kali
Cukup hati yang saling mengerti
Tak perlu banyak berucap janji
Maaf, jika kau tak mampu memahamiku
Ku tak memaksa akan hal itu
Percayalah,
Ibu, kutitipkan doa di setiap sujudku
Bapak pun peduli akan rasamu
Maaf ku tak mampu jaga hatimu
Semoga waktu meluluhkan jiwamu
Tuk mendengar lirih suara hatiku
Sekejap tanpa kata ini cukup menyiksaku
Palang pintu hatimu pasti kan terbuka kembali, untuk kami yang selalu menanti
Blitar, 13 Mei 2020
Nice
BalasHapusTerima kasih kak
Hapus