Tak sedikit dari pengajar atau guru bisa memberikan pembelajaran bermakna bagi siswanya. Sayangnya kondisi pendidikan semakin hari mengalami penurunan tak dirasa. Opini ini bukan subjektif semata melainkan simpulan dari observasi penulis pada fakta di lapangan.
Pengajar berlomba-lomba untuk membuat pembelajaran semakin menarik dan interaktif. Tapi evaluasi psikologis guru apakah menjadi perhatian utama juga? Bukankah guru dan siswa saling mempengaruhi?
Pembelajaran bermakna tentu sangat sulit dicapai ketika guru dan siswa tidak saling percaya. Pondasi kepercayaan hasil eksperimen penulis adanya keterbukaan satu sama lain. Karena secara tidak langsung kondisi ini berdampak pada psikologis guru dan siswa.
Strategi yang sederhana sebenarnya, tapi akan dirasa sulit untuk dimulai ketika guru dan siswa memiliki block mindset atau pandangan tertutup terhadap suatu hal. Maka dari itu materi psikologi ketika berkuliah, pembekalan, workshop yang didapat begitu penting untuk diterapkan maupun diintegrasikan pada diri sendiri maupun siswa.
Jikalau sudah memahami betul manfaat dari ilmu psikologi, strategi ini akan lebih mudah untuk para pengajar terapkan. Berikut tahapan yang bisa dilakukan:
- Melakukan observasi sembari menghafal ciri khas/nama siswa dalam jangka waktu tertentu. Selama observasi utamakan membangun kedekatan secara emosional.
- Melakukan evaluasi menyeluruh dari gambaran siswa.
- Membuat berbagai pendekatan sesuai hasil evaluasi.
- Ambil pendekatan yang memang bisa diterapkan untuk siswa dalam skala sesuai kondisi. Maksudnya, skala jumlah siswa.
- Kenapa tidak mengutamakan materi pembelajaran? Karena tahap-tahap tersebut ialah proses belajar kehidupan. Jangka panjangnya, siswa ingin belajar karena kemauan dirinya bukan lagi tuntutan tugas.
- Barulah pada tahap ini, pengajar harus memanfaatkan kedekatan dengan siswa untuk mengintegrasikan materi dengan kehidupan mereka. Jika tahap sebelumnya berhasil, kondisi siswa pada tahap ini merasa nyaman dalam belajar. Meningkat juga rasa kompetisinya yang mana ini perlu dikelola supaya tidak membentuk siswa menjadi kompetitor yang menghalalkan segala cara.
- Akan tiba pada tahap jenuh siswa. Berikan kesempatan siswa untuk berbagi kondisinya. Secara tidak langsung hal ini akan meningkatkan kesehatan psikologis siswa maupun guru.
Komentar
Posting Komentar