Pendidikan di masa pandemi covid-19 ini semakin terancam. Tak perlu saya melihat jauh di luar kota. Karena kondisi anak-anak di dekat saya mengalami keguncangan baik psikis maupun batin. Saya bertempat tinggal di Desa Wonorejo, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Anak-anak di masa pandemi covid-19 ini lebih sering bermain dengan teman-temannya dibandingkan belajar. Tidak masalah ketika mereka bermain ada stimulus positif. Sayangnya, banyak dari mereka menggampangkan tugas dari Guru. Alhasil, ketika diberlakukan ujian bergilir di sekolah, mereka kelabakan. Di sini bukan hanya pemerintah, orang tua, dan Guru yang harus mencegah lost generation tetapi juga kita para pemuda. Pendekatan yang kita terapkan pun bukan lagi-lagi okol (pukulan) tetapi akal. Karena anak-anak semakin pintar dan canggih tentu kita juga harus mendekatinya dengan akal dan afeksi. Afeksi ini berperan dalam memahami kondisi anak yang sedang merasa sedih, senang maupun gundah. Kebutuhan akan rasa kas