Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Tingkatkan Resiliensi Anda!

Apa itu resiliensi? Resilience (resiliensi) berarti proses dan hasil dari keberhasilan dalam beradaptasi dengan pengalaman hidup yang sulit atau menantang, terutama melalui fleksibilitas mental, emosional, dan perilaku serta penyesuaian terhadap tuntutan eksternal dan internal (APA Dictionary of Psychology, VandenBos, 2015: hal. 910).  Bagaimana ciri seseorang yang memiliki resiliensi tinggi? Ketika kita dapat beradaptasi dengan baik dalam berbagai hal, ketahanan diri pun akan meningkat. Ciri orang yang memiliki resiliensi tinggi menurut Baumgadner (2010) sebagai berikut: 1. Intelektual yang baik dan mampu memecahkan masalah. 2. Memiliki temperamen mudah; terbuka, mudah bergaul, dan beradaptasi pada pengalaman baru. 3. Mempunyai self image yang positif dan menjadi pribadi yang efektif. 4. Optimis 5. Mempunyai nilai pribadi dan nilai budaya yang baik. 6. Mempunyai selera humor. Selain itu, seseorang akan lebih percaya diri dengan keputusan yang dia ambil. Tidak mudah menyerah dalam

Jangan Takut Menulis!

School photo created by diana.grytsku - www.freepik.com Seringkali seseorang dihadapkan pada permasalahan yang sangat rumit. Bingung harus melakukan apa. Tak jarang melakukan tindakan yang di luar kontrol diri. Tindakannya seperti melempar apapun yang ada di sekitarnya, melukai diri sendiri, dan melukai orang di dekatnya. Sebelum tindakan-tindakan itu terjadi, cobalah untuk menyendiri. Kemudian mengambil buku dan bolpoin. Tulis dan gambar apapun sesukamu. Semakin banyak goresan pada lembaran-lembaran, akan semakin berkurang tekanan pada diri. Selain itu, menulis juga dapat meningkatkan fungsi kognitif Anda, menenangkan dan menjernihkan pikiran Anda, melepaskan perasaan terpendam dan stres sehari-hari,  melepaskan pikiran negatif, menjelajahi pengalaman Anda dengan kecemasan, menulis tentang perjuangan dan kesuksesan Anda, meningkatkan kesadaran diri Anda dan mengajari Anda tentang pemicu Anda, dan melacak kemajuan Anda saat Anda menjalani perawatan (Star, 2018). Berbagai manfaa

What the book means to you?

  Aku dan Buku Tangis amarah tuk dekatimu Pojok ruang membisu Tapi, cepat berlalu Kini lembarmu merayu Tak ada belenggu Kubebas bersamamu Blitar, 10 Januari 2021 Puisi pendek di atas bisa Anda maknai sendiri. Bersyukurlah jika Anda mendapat dukungan besar untuk bisa membaca buku. Masih banyak orang yang sangat kesulitan untuk bisa mendekati buku. Ada anggapan bahwa orang yang memiliki buku adalah orang yang kaya. Sedangkan, bagi orang yang masih sulit dalam memenuhi makanan pokoknya ya hanya memandang. Kalaupun membaca buku, buku-buku pinjaman dari rekan-rekannya. Kalau belum memiliki relasi ya hanya sekedar mengamati. Ketika buku ada didekatmu, manfaatkan semaksimal mungkin. Jangan lupa untuk merawatnya juga. Nah, yang paling utama yakni bacalah dan amalkan.  loading...

Semesta Tak Bertanya

  Pagi tanpa suara Langkah kaki menuju Sang Pencipta Tampak putih, bersih Tapi dirundung sedih Ramadhan telah pergi Syawal masih dilalui Sejuta kata mohon diampuni Baik yang tampak maupun tersembunyi Dalam ruang tekhnologi Kita kembali fitri Tanpa berjabat tangan Saling memaafkan   Jangan bertanya pada semesta Bertanyalah pada diri Sudahkah dari hati? Atau sekedar formalisasi Blitar, 22 Mei 2021 loading...

Belajar Nyaman di Rumah

SEKOLAH RUMAH RAMAH ANAK SEBAGAI SOLUSI PENDIDIKAN JARAK JAUH DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Zulfa Ilma Nuriana *IAIN Tulungagung Alifarose Syahda Zahra *Universitas Kahuripan Kediri Indonesia Abstrak Pandemi Covid-19 berdampak besar pada dunia pendidikan. Sekitar 24,9% siswa mengalami kecemasan karena  Pandemi Covid-19. Pendidikan  tatap  muka pun beralih  dengan  sistem  Pendidikan  Jarak  Jauh (PJJ). Peralihan  inilah  yang  dikhawatirkan  orang  tua  karena  anak-anknya  mengalami  kesulitan  dalam self-regulation dan memahami materi. Oleh karena itu, peneliti berupaya untuk memberikan solusi dari permasalahan  ini  melalui  penelitian  ini. Penelitian  ini  adalah  penelitian  kualitatif. Metode  yang digunakan  adalah  studi  literatur,  wawancara  dan  observasi ke  siswa  siswi  Sekolah  Dasar  Kabupaten Tulungagung  dan  Blitar. Hasil  dari  penelitian  ini  adalah  peneliti  merekomendasikan  Sekolah  Rumah Ramah   Anak kepada   masyarakat khususnya   orang   tua   karena 

Cara Download Artikel Jurnal Gratis

Dunia Mahasiswa sudah tak asing lagi dengan tugas artikel jurnal. Biasanya pada semester satu diperkenalkan tata penulisan artikel dan tingkatan akreditasi jurnal. Setelahnya, diberikan tugas untuk mencari artikel yang sesuai topik mata perkuliahan. Jangan khawatir apabila bertemu dengan situs jurnal yang berbayar. Karena Anda bisa mendownloadnya dengan gratis. Berikut tata caranya: 1. Cari topik jurnal yang Anda butuhkan Contoh topik maupun judul artikel 2. Copy link DOI  3. Masuk pada link ini http://libgen.rs/scimag/ Tampilan situs setelah Anda mengklik link tersebut 4. Paste link DOI di tempat pencarian pada link tersebut 5. Klik salah satu link yang ada di kolom mirrors File yang Anda inginkan pun akan terdownload. Tugas banyak tak masalah. Tapi, menuntaskannya adalah satu kebaikan menyelematkan diri dari keterpurukan.  loading...

Ragam Kupatan di Jawa Timur

  Kupatan sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Indonesia. Filosofi jawa dan Islam telah disandangnya. Ketupat sendiri berasal dari beras yang dibungkus dengan janur atau daun muda kelapa. Daun tersebut dianyam hingga membentuk belah ketupat.  Kupat kependekan dari laku papat atau empat perbuatan. Empat perbuatan yang dimaksud sebagai berikut:  a.  Lebaran yang berasal dari kata lebar dengan arti usai atau selesai. Maksudnya, lebaran merupakan tanda berakhirnya muslim menjalankan puasa di bulan Ramadhan.  b.  Luberan yang berasal dari kata luber dengan arti meluap atau melimpah. Luberan di sini dimaknai sebagai ajakan untuk berbagi rizki dengan berzakat dan bersedekah kepada mereka yang berhak menerima. c. Leburan  yang berasal dari kata lebur dengan arti melebur atau menghancurkan. Leburan ini dapat diwujudkan dengan tindakan meminta maaf atas kesalahan yang disengaja maupun tidak. Peleburan ini bertujuan untuk menghancurkan atau menghapus dosa dengan saling memaafkan. d.

Fotokopi berujung Psikologi

  Sebuah perjalanan untuk memenuhi amanah dari orang tuaku. Sebelum tuntas, aku pantang pulang. Suasana Hari Raya Idul Fitri masih menyelimuti. Meski ada penyekatan, tak menyurutkan ajang silaturahmi. Pintu rumah warga banyak yang terbuka. Jalanan cukup sesak. Tapi, warung, toko alat tulis, toko kelontong masih banyak yang tutup. Aku pun ragu dengan perjalananku. Sedangkan barang yang ditanganku menanti untuk segera digandakan. Barang yang akan difotokopi ini harus aku tuntaskan pada 16 Mei 2021. Karena tanggal 17 Mei 2021 sudah digunakan orang tuaku untuk bekerja. Aku pun segera menuju ke tempat fotokopi dekat rumah. Sayangnya masih belum buka juga. Tak berhenti di satu dua toko. Aku mencari di daerah lain. Lagi-lagi hanya menemui tulisan yang berisi kalimat "Mohon Maaf Libur Hari Raya Idul Fitri 1442H, Buka Tanggal 18 Mei 2021". Tak habis akal! Aku pun mencari tempat jasa print. Pikirku, "kertas ini dapat discan kemudian diprint". Aku bertolak dari jalan sebelumny

Anak-Anak Spesial

Judul Film: Taare Zameen Par https://m.youtube.com/watch?v=4H0qyucKOfo Tanggal rilis: 21 Desember 2007 (Irlandia)  Sutradara: Aamir Khan, Amole Gupte Bahasa: Hindi/English  Penulis & Creative Director: Amole Gupte  Taare Zameen Par mengisahkan seorang siswa yang mengalami gangguan belajar tepatnya dalam hal membaca. Namanya Ishaan yang masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar. Ia sudah tahun kedua di kelas 3. Namun, tidak mengalami peningkatan sama sekali dalam prestasinya. Orang tuanya pun memindahkan sekolah Ishaan. Karena tidak mau anaknya tinggal kelas. Ayahnya mendapatkan sekolah yang menurutnya cocok dengan keadaan anaknya. Ishaan pun dikirim ke sekolah tersebut. Di sekolah ini Ishaan semakin tidak suka dengan belajar. Ia mengalami tekanan yang cukup kuat dari Gurunya. Mulai muncul ketakutan terhadap huruf-huruf.  Guru-guru tak ada yang menyadari bahwa dia memiliki gangguan. Hanya guru seni sementara yang tau akan hal itu. Karena telah mengamati begitu lama dan mencari in

Tiga Tipe Pengaruh Sosial

Judul Film: Makro https://m.youtube.com/watch?v=q6u1So5_-sU Dipublikasikan Tahun: 2018 Produser: -Rahmad Widiana  -Rezha Sahhilny Amran  Sutradara: Ferry Irwandi  Asisten Sutradara: Alya Haniifah Shahnaz  Penulis Naskah: Ferry Irwandi  Talent:  Audrey Ruth Selena Sebagai Audrey  Ginda Sitorus Sebagai Dosen  Karisa Elisabeth Dwita Marpaung Sebagai Risa  Visi Gita Gemala Indrajaya Sebagai Visi Ignatius Bagas Septian Prihantyo Sebagai Bagas  Shobibur Rohman Ghiffari Sebagai Shobi  Film ini membahas tentang persepsi mahasiswa kepada pemerintah yang menerapkan kebijakan. Mahasiswa menyimpulkan bahwa pemerintah tidak tepat sasaran dalam menjalankan kebijakannya. Pada film ini juga terdapat beberapa tipe pengaruh sosial, antara lain conformity (konformitas), compliance (pemenuhan), dan obedience (kepatuhan). Tipe tersebut dapat dilihat dari adegan para talent.  1. Konformitas Konformitas merupakan tindakan individu yang mengubah sikap dan tingkah lakunya supaya sesuai dengan norma sosia

Reuni: Bukan Ajang Pamer Pencapaian Diri

Reuni sejatinya pertemuan kembali setelah lama tidak bertemu untuk memperkuat silaturahmi. Namun, sering kali reuni dijadikan momentum menyombongkan diri atas pencapaiannya. Tindakan seperti inilah yang dapat memunculkan kesalahpahaman dalam memaknai reuni. Dampaknya pun tak hanya satu atau dua saja. Ketika diri sudah tertanam kalau reuni sebagai ajang menonjolkan pencapaian, maka silaturahmi tidak akan terjalin kuat. Kalaupun menambah silaturahmi pasti ujung-ujungnya cari untung duniawi. Apapun pencapaian kita ya itu sekedar titipan. Apa sih yang patut dibanggakan pada diri kita? Tangan, kaki, mulut, dan organ tubuh lainnya itu sebagai ladang berbuat baik. Tapi, orang sering terlena dengan pernak-pernik dunia. Ok saja jika menunjukkan pencapaian, tapi untuk memotivasi rekan yang lain. Bukan malah saling menjatuhkan.  Reuni itu sederhana. Tapi, yang membuat berat dan ribet itu diri kita sendiri. Takut akan hal yang belum tentu terjadi. Ragu dengan diri sendiri.  Datang ke reuni ngg

Silaturahmi bertajuk Hobi

  Silaturahmi siang tadi berisi berbagai topik dan pesan untuk umat. Tetapi, aku akan membagi beberapa darinya. Topik ini tidak jauh dari kehidupan kita. Malah sering kali kita anggap sebagai bakat padahal itu dua hal yang berbeda. Salah satu topiknya yakni hobi. Hobi menurut KBBI berarti kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama. Sedangkan bakat adalah kemampuan bawaan yang meski tidak diasah akan tetap melekat pada diri seseorang. Nah, dari sini saja sudah tampakkan perbedaannya. Sangat penting untuk memahami perbedaan dari kedua hal itu. Karena dampak yang akan ditimbulkan pun berbeda. Seringkali kita terjebak dengan hobi. Padahal hobi ini tidak akan terus sama sedari kecil hingga dewasa. Jikapun sama, pasti ada kegiatan mengasah hobi yang dimiliki. Sebuah kekeliruan dalam memahami ini pernah aku lalui. Dampaknya pun sangat besar. Kukira kegiatan yang sudah lama kulalui adalah bakat, ternyata hobi. Jadi, ketika yang kuanggap bakat itu dipatahkan, ak

Bungkus atau Hangus

  Semua fokus Tak ingin lepas Sangat beringas Siapa yang dinanti? Hilang rasa manusiawi Tiada peduli "Sudah tidak perlu!" Nafsu terus memburu "Sebentar lagi jadi" Si Fulan tersaji Si Penunggu makin menjadi Bersih, tiada sisa Blitar, 13 Mei 2021 loading...

Mustajabnya Do'a

  Malam tarawih yang berbeda dari malam-malam sebelumnya. Sebuah tulisan terus membayangiku. Tulisan itu berisi tentang kerugian bagi orang yang membiarkan kaumnya berada dalam kesalahan. Maksudnya, ketika kita tahu bahwa yang dilakukan orang itu salah, kita malah membiarkan dan tidak menegurnya. Memasuki 10 malam terakhir tarawih ada salah satu kejadian yang dapat aku bagi dengan kalian. Pada waktu itu, aku berada di shaf terakhir jamaah sholat tarawih. Seusai dua rokaat sholat tarawih, terdapat makmum yang baru datang. Tapi, beliau tidak mengisi shaf di samping kiriku. Beliau berada di belakang shaf yang kosong di samping kiriku.  Karena aku merasa belum tepat untuk menyuruh beliau mengisi di shaf yang kosong, aku pun berdoa kepada Allah Swt supaya ada orang yang tepat memberitahu hal itu kepadanya. Tak lama kemudian, Guru Ngajiku yang berada di shaf depan meninggalkan shalat tarawih. Tampaknya mau ke kamar mandi. Do'a tetap kulanjutkan di sela-sela memulai rakaat tarawih, supa

PANORAMA 1453 TARİH MÜZESİ

Museum ini menyajikan sejarah Turki dengan dilengkapi ilustrasinya. Tiket masuknya cukup terjangkau yakni 15TL sama dengan Rp 40.000,-. Sebelum masuk ke museum, kita sudah disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah. Di musim dingin awal Februari 2020 lalu, cuacanya sangat cerah. Jadi teringat dengan cuaca di Indonesia. Di awal pintu masuk museum saya dan kawan-kawan membeli tiketnya. Lalu, masuk lewat pintu detector. Kemudian petugas museumnya memberikan tawaran menggunakan headphone atau tidak. Nah, salah satu temen saya memilih memakai headphone dengan audio berBahasa Inggris.  Panorama 1453 Tarih Muzesi ini terbagi menjadi 3 lantai yakni lantai -1, 0, dan 1. Pertama kali saya mengetahui penomoran lift ini, saya pun langsung teringat dengan pelajaran matematika tentang koordinat. Kemudian membayangkannya, kalau diutarakan menjadi seperti ini: Lantai -1 berada di bawah sumbu x atau di bawah tanah. Sementara lantai 0, berada pada sumbu x atau tepat di atas tanah. Sedangkan lantai

Nilai Pasti atau Maknawi?

Kerap kali kita temui pertanyaan-pertanyaan yang dapat menyudutkan seseorang. Memang tidak bermaksud merendahkan tetapi secara implisit menciutkan nyali. Tidak semua hal diukur berdasar nilai pasti. Perlu kita lihat secara maknawi. Mengapa saya menuliskan nilai pasti bukan nilai? Karena dalam ruang filsafat, nilai menjadi arti dari aksiologi. Aksiologi membahas tentang nilai-nilai kehidupan (Darwis, 2009). Berpikir aksiologi merupakan cara memahami suatu hal dengan melihat nilai guna dan manfaatnya. Nah, sedangkan saya di sini tidak berbicara soal ini melainkan nilai pasti atau angka atau numerik. Siapa sih yang sampai saat ini tidak pernah ditanyai, Berapa peringkatmu Nak? Berapa usiamu? Berapa kali kamu sudah mengkhatamkan Al Qur'an? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu kita renungi sejenak. Bisa gak sih seseorang memahami sebuah ilmu dengan ditanyai seperti itu. Bukannya pertanyaan itu menambah tekanan pada diri seseorang. Pertanyaan yang hanya berorientasi pada hasil. Tidak meng